Profil

Minggu, 30 September 2012

Desain Pesan Kesehatan yang Efektif


BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Dalam suatu penyampaian informasi (penggunaan media), Perlu diketahui bahwa keterbacaan hasil cetakan memang sangat ditentukan oleh macam, bentuk, ukuran huruf, jenis huruf. Begitu pula panjang baris, spasi diantara baris, jarak huruf, penggunanaan huruf kapital, serta kontras warna antara huruf dan latar belakang sangatlah mempengaruhi keterbacaan teks. Hal lain yang penting tetapi tidak termasuk dalam masalah tipograpi tetapi turut pula berperan dalam pengukuran keterbacaan teks yaitu masalah umur, pendidikan, dan kesehatan mata pembaca.
Dari berbagai permasalahan di atas maka penulis membuat makalah yang bertemakan desain pesan kesehatan yang efektif, agar pesan - pesan kesehatan dapat diterima oleh masyarakat dan dapat merubah perilaku yang kurang sehat menjadi sehat.

1.2   Rumusan Masalah
1.Definisi dari pesan kesehatan, dan faktor – faktor apa saja yang berpengaruh dalam desain komunikasi kesehatan.
2.Apa saja himbauan – himbauan yang ada dalam pesan kesehatan
3.Media apa saja yang digunakan untuk desain pesan kesehatan
4.Bagaimana tahap – tahap pembuatan desain pesan kesehatan yang efektif
5.Apa tujuan dari pembuatan media desain pesan kesehatan

1.3 Tujuan
1. Untuk memahami pesan kesehatan dan faktor – faktor yang berpengaruh dalam pesan kesehatan
2. Untuk mengetahui himbauan – himbauan apa saja yang terkandung dalam pesan kesehatan
3. Untuk mengetahui jenis media yang digunakan dalam pesan kesehatan
4. Untuk mengetahui tahap – tahap pembuatan desain pesan kesehatn yang efektif
5. Untuk mengetahui tujuan pembuatan desain pesan kesehatan


BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pesan Kesehatan
Pesan adalah terjemahan dari tujuan komunikasi ke dalam ungkapan atau kata yang sesuai untuk sasaran.
Pesan Kesehatan: Proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial.
Faktor-faktor penunjang komunikasi yang efektif
Komponen pesan  :
       Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa agar menarik perhatian komunikan.
       Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.
       Pesan harus mampu membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut.
        Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan berada pada saat ia digerakan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki
         
Pesan dalam suatu media harus efektif dan kreatif, untuk itu pesan harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:
a. Command attention
Kembangkan suatu idea tau pesan pokok yang merefleksikan strategi desain suatu pesan. Bila terlalu banyak ide, hal tersebut akan membingungkan khayalayak sasaran dan mereka akan mudah melupakan pesan tersebut.


b. Clarify the massage
Pesan haruslah mudah, sederhana dan jelas. Pesan yang effektif harus memberikan informasi yang relevan dan baru bagi khalayak sasaran. Kalau pesan dalam media diremehkan oleh sasaran, secara otomatis pesan tersebut gagal.
c. Create trust
Pesan harus dapat dipercaya, tidak bohong, dan terjangkau. Katakanlah pada masyarakat bahwa cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit diare, dan untuk itu harus dibarengai bahwa harga sabun terjangkau dan mudah didapat didekat tempat tinggalnya.
d. Communicate a benefit
Hasil pesan diharapkan akan memberikan keuntungan. Khalayak sasaran termotivasi membuat jamban misalnya, karena mereka akan memperoleh keuntungan  dimana anaknya tidak akan terkena penyakit diare.
e. Consistency
Pesan harus konsisten, artinya bahwa sampaikan satu pesan utama di media apapaun secara berulang, misal di poster, stiker, dll, tetapi maknanya akan tetap sama.
f. Cater to the heart and head
Pesan dalam suatu media harus bisa menyentuh akal dan rasa. Komunikasi yang effektif tidak hanya sekedar memberi alasan teknis semata, tetapi juga harus menyentuh nilai-nilai emosi dan membangkitkan kebutuhan nyata.
g. Call to action
Pesan dalam suatu media harus dapat mendorong khlayak sasaran untuk bertindak sesuatu. “Ayo, buang air besar di jamban agar anak tetap sehat” adalah contoh ungkapan yang memotivasi kearah suatu tindakan.

2.2 Tujuan Pesan Kesehatan
Tujuan utama:
a.    Meningkatkan pengetahuan atau sikap masyarakat
b.    Meningkatkan persepsi dan  perilaku masyarakat
c.    Meningkatkan status kesehatan masyarakat.

Selain itu ada bebedrapa tujuan lain, diantaranya adalah:
a.    Tujuan program
Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai dalam periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.
b.    Tujuan pendidikan
Merupakan deskripsi perilaku yang akan dicapai dapat mengatasi masalah kesehatan yang ada.
c.    Tujuan perilaku
Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai (perilaku yang diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan pengetahuan dan sikap.

2.3 Sasaran  Pesan Kesehatan
Sasaran pesan kesehatan ada 3 kelompok, yaitu pesan kesehatan individual dengan sasaran individu, pesan kesehatan kelompok dengan sasaran kelompok dan pesan kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat.
Tempat penyampaian pesan kesehatan dapat dilakukan di mana saja, seperti: institusi pelayanan antara lain puskesmas, rumah bersalin, klinik dan sekolah serta dimasyarakat berupa keluarga masyarakat binaan. Hasil yang diharapkan dalam penyampaian pesan kesehatan masyarakat adalah terjadinya perubahan sikap dan perilaku individu, keluarga, dan masyarakat untuk dapat menanamkan prinsip-prinsip hidup sehat dalam kehidupan sehari-hari demi mencapai derajat kesehatan yang optimal (Effendy, 1995).

2.4 Jenis-Jenis Himbauan dalam Pesan Kesehatan
Dalam media promosi, pesan dimaksudkan untuk mempengaruhi orang lain, atau pesan itu untuk Menghimbau sasaran agar mereka menerima dan melaksanakan gagasan kita.


a. Himbauan Rasional
Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa manusia pada dasarnya makhluk rasional. Contoh pesan:
“Datanglah ke posyandu untuk imunisasi anak Anda. Imunisasi melindungi anak dari penyakit berbahaya” para ibu mengerti pesan itu, namun kadang tidak bertindak karena keraguan.
b. Himbauan Emosional
Kebanyakan perilaku manusia, terutama kaum ibu, lenih didasarkan pada emosi daripada hasil pemikiran rasional. Bebarapa hal menunjukan bahwa pesan dengan menggunakan imbauan emosional sering lebih berhasil disbanding dengan imbauan dengan bahasa rasional. Contoh:
“Diare merupakan penyakit berbahaya, penyebab kematian bayi. Cegahlah dengan stop BAB Sembarangan” Kombinasikan dalam poster hubungan gagasan dengan unsur visual dan nonverbal, misal dengan gambar anak balita sakit, kemudian tertera pesan “Lindungi anak Anda”:
c. Himbauan Ketakutan  
Penggunaan himbauan dengan pesan yang menimbulkan ketakutan harus digunakan secara berhati-hati. Ada sebagian orang yang mempunyai kepribadian kuat justru tidak takut dengan himbauan semacam ini, tetapi sebaliknya kelompok orang yang memiliki tingkat kecemasan tinggi, pesan semacam ini akan lebih effektif.
d. Himbauan Ganjaran
Pesan dengan himbauan ganjaran dimaksudkan menjanjikan sesuatu yang diperlukan dan diinginkan oleh si penerima pesan. Teknik semacam ini dirasa cukup masuk akal, karena pada kenyataanya orang akan lebih banyak mengubah perilakunya bila akan memperoleh imbalan (terutama materi) yang cukup.
e. Himbauan Motivasional
Pesan ini dengan menggunakan bahasa himbauan motivasi yang menyentuh kondisi internal diri dari penerima pesan. Manusia dapat digerakan lewat dorongan kebutuhan biologis seperti lapar, haus, keselamatan, tetapi juga lewat dorongan psikologis seprti kasih sayang, keagamaan, prestasi, dll

2.5 Jenis Media/Alat Peraga Pesan Kesehatan
Media atau alat peraga dalam pesan kesehatan dapat diartikan sebagai alat bantu untuk menyampaikan pesan kesehatan yang dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar komunikasi dan penyebar-luasan informasi.
Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap melalui panca indera. Semakin banyak panca indera yang digunakan untuk menerima sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengajaran. Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengarahkan indera sebanyak mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah persepsi.
Seseorang/masyarakat dapat memperoleh pengalaman / pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu. Tetapi masing – masing alat bantu mempunyai intensitas yang berbeda – beda dalam membantu persepsi seseorang. Dalam penyampaian pesan kesehatan masyarakat berperan sebagai konsumer juga dapat dilibatkan dalam pembuatan alat peraga. Untuk ini petugas kesehatan berperan untuk membimbing dan membina, bukan hanya dalam hal kesehatan mereka sendiri tetapi juga memotivasi mereka sehingga meneruskan informasi kesehatan kepada anggota masyarakat yang lain.
Alat peraga akan membantu dalam melakukan penyampaian pesan, agar pesan – pesan kesehatn dapat disampaikan lebih jelas dan masyarakat sasaran dapat menerima pesan tersebut dangan jelas. Dengan alat peraga, orang dapat lebih mengerti fakta kesehatan yang dianggap rumit sehingga mereka dapat menghargai betapa bernilainya kesehatan itu bagi kehidupan.

   A. Faedah Alat Peraga
a. menimbulkan minat pada sasaran
b. membantu mengatasi hambatan bahasa
c. mencapai sasaran yang lebih banyak
d. merangsang sasaran untuk melaksanakan pesan – pesan kesehatan
e. membantu sasaran untuk belajar lebih banyak dan cepat
f. merangsang sasaran untuk meneruskan pesan – pesan yang diterima kepada          orang lain
g. mempermudah penerimaan informasi oleh sasaran:seperti diuraikan di atas bahwa pengetahuan yang ada pada seseorang diterima melalui indera. Menurut penelitian para ahli indera, yang paling banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam otak adalah mata. Kurang lebih 75% sampai 87% dari pengetahuan manusia diperoleh/ disalurkan melalui mata. Sedangkan 23% sampai 25% lainnya tersalur melalui indera lain. Dari sini dapat disimpulkan bahwa alat – alat visual lebih mempermudah cara penyampaian dan penerimaan informasi.
h. Mendorong keinginan orang untuk mengetahui kemudian lebih mendalami dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik. Orang yang melihat sesuatu yang memang diperlukan akan menimbulkan perhatiannya. Dan apa yang dilihat dengan penuh perhatian akan memberikan pengertian baru baginya yang merupakan pendorong untuk melakukan hal yang baru tersebut.
i. membantu menegakkan pengertian yang diperoleh. Di dalam menerima sesuatu yang baru, manusia mempunyai kecenderungan untuk melupakan /lupa.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka alat bantu tersebut akan membantu menegakkan pengetahuan yang telah diterima oleh manusia sehingga apa yang diterima akan lebih lama tinggal/ disimpan dalam ingatan.

            B. Jenis / Macam Media pesan kesehatan:
Alat-alat peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar :
A.Benda asli,( yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati).
Merupakan alat peraga yang paling baik karena mudah serta cepat dikenal, mempunyai bentuk serta ukuran yang tepat. Tetapi alat peraga ini kelemahannya tidak selalu mudah dibawa ke mana-mana sebagai alat bantu mengajar.

Yang termasuk dalam macam alat peraga ini antara lain :
-       Benda sesungguhnya, misalnya tinja di kebun, lalat di atas tinja, dsb
-       Spesimen, yaitu benda sesungguhnya yang telah diawetkan seperti cacing dalam botol pengawet, dll
-       Sample yaitu contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit, dll
B. Benda tiruan.
Benda tiruan bisa digunakan sebagai media atau alat peraga dalam promosi kesehatan. Hal ini dikarenakan menggunakan benda asli tidak memungkinkan, misal ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu berat, dll. Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah, kayu, semen, plastik dan lain-lain.
C. Gambar/Media grafis
1.  Poster
Adalah sehelai kertas atau papan yang berisikan gambar-gambar dengan sedikit kata-kata. Kata-kata dalam poster harus jelas artinya, tepat pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang lebih 6 meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan pengumuman, dan lainlain.
Gambar dalam poster dapat berupa lukisan, ilustrasi, kartun, gambar atau photo. Poster terutama dibuat untuk mempengaruhi orang banyak, memberikan pesan singkat. Karena itu cara pembuatannya harus menarik, sederhana dan hanya berisikan satu ide atau satu kenyataan saja. Poster yang baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan orang yang melihatnya serta dapat mendorong untuk bertindak.
a.       Syarat-syarat yang perlu diperhatikan dalam membuat poster:
-       Dibuat dalam tata letak yang menarik, misal besarnya huruf, gambar warna yang ,mencolok
-       Dapat dibaca (eye cacher) orang yang lewat
-        Kata-kata tidak lebih dari 7 kata
-       Menggunakan kata yang provokatif, sehingga menarik perhatian
-       Dapat dibaca dari jarak 6 meter
-       Harus dapat menggugah emosi, misal dengan menggunakan factoriri, bangga, dll
-       Ukuran yang besar (50X70) cm, kecil (35X50) cm
b .Tempat pemasangan poster
-       Poster biasanya dipasang ditempat-tempat umum dimana ornag sering berkumpul, seperti pemberhentian bus, dekat pasar, dekat toko/warung,
-       Persimpangan jalan desa, kantor kelurahan, balai desa, posyandu, dll
c. Kegunaan poster
-       Memberikan peringatan, misalnya tentang peringatan untuk selalu mencuci tangan dengan sabun setelah berak dan sebelum makan
-       Memberikan informasi, misalnya tentang pengolahan air di rumah tangga
-       Memberikan anjuran, misalnya pentingnya mencuci makanan mentah dan buah-buahan dengan air bersih sebelum di makan
-       Mengingatkan kembali, misalnya cara mencuci tangan yang benar
-       Memberikan informasi tentang dampak, misalnya informasi tentang dampak dari BAB di jamban
d.      Keuntungan poster
-       Mudah dibuat
-       Singkat waktu dalam pembuatanya
-       Murah
-       Dapat menggapai orang banyak
-       Mudah menggugah orang banyak untuk berpartisipasi
-       Bisa dibawa kemana-mana
-       Banyak variasi
e.       Cara membuat poster
-       Pilih subyek yang akan dijadikan topic, missal kesehatan lingkungan, sanitai, PHBS,dll
-       Pilih satu pesan kesehatan yang terkait, misal keluarga yang menggunakan jamban untuk BAB
-       Gambarkan pesan tersebut dalam gambar, buat sket
-       Pesan dibuat menyolok, singkat, cukup besar, dan dapat dilihat pada jarak 6 meter. Contoh pesan misalnya : Stop buang air besar sembarangan
-       Buat dalam warna yang kontras sehingga jelas terbaca. Kombinasi warna yang tidak bertabrakanadalah : biru tua-merah; hitam-kuning; merah-kuning; biru tua- biru muda.
-       Hindarkan embel-embel yang tidak perlu
-       Gambar dapat sederhana
-       Perhatikan jarak huruf, bentuk dan ukuran
-       Test/uji poster pada teman, apa poster bisa mencapai maksudnya atau tidak.
f. Hal yang perlu diperhatikan dalam mendisain poster:
Poster secara umum terdiri atas beberapa bagian, yaitu: (i) Head line (judul), (ii) Subhead line (sub judul), (iii) Body copy/copy writing dan (iv) Logo dan indentitas.
-       Head line, harus dapat dibaca jelas dari jarak 6 meter, mudah dimengerti, mudah diingat dan mudah.
-       Body copy harus menjelaskan head line, melengkapi head line dan menerangkan secara singkat.
-       Dalam membuat poster juga perlu adanya Illustrasi. Illustrasi ini harus atraktif berhubungan dengan warna, bentuk, format dan jenis gambar. Illustrasi harus berhubungan erat dengan head line, dan terpadu dengan penampilan secara keseluruhan.
-       Warna merupakan salah satu unsur grafis. Pengertian warna bisa meliputi warna simbolik atau rasa kejiwaan. Warna dapat dibagi menjadi 3 kelompok menurut jenisnya:
         Warna primer : merah, kuning, biru
         Warna sekunder : hijau, kuning lembayung
         Warna tersier : cokla kemerahan, coklat kekuningan, coklat kebiruan


Warna sebagai symbol mempunyai arti tersendiri :
  Merah : berani
Merangsang vitalitas, mempertajam penglihatan, pendengaran, perasaan, menambah energi. Warna ini dapat menghangatkan tubuh, memperlancar peredaran darah, mengobati lumpuh, membersihkan tubuh dari lendir-lendir yang menumpuk. Warna ini harus dikurangi untuk orang yang emosional, terlalu aktif, karena bisa overaktif.
• Putih : suci
            Melambangkan sebuah kesucian atau bersih.
• Kuning : kebesaran
Kuning emas meredakan perasaan depresi, stres, merangsang selera makan dan mengadakan pengasimilasian makanan itu sendiri di dalam tubuh, merangsang bekerjanya jantung dan peredaran darah, menolong fungsi hati dan empedu, merangsang penglihatan dan pendengaran. Dapat pula mengobati borok perut, mengenakkan perut serta membuang atau membereskan pengapuran dari dalam tubuh.
• Hitam : abadi
Menimbulkan penyakit dan mempercepat ketuaan .
• Hijau : harapan
Menenangkan susunan syaraf. Memiliki unsur pembersih tubuh, melancarkan darah yang cenderung membeku, merangsang kelenjar pituitary agar dapat bagus mengendalikan kelenjar yang lain
• Merah muda : cemburu
            Membuat prasangka cemburu/iri terhadap orang lain.
           
2.  Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat,mudah dimengerti dan gambar-gambar yang sederhana. Ada beberapa yang disajikan secara berlipat. Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah, misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang diare dan penecegahannya, dan lainlain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan pada saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan Posyandu, kunjungan rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana seperti di photo copy.
a.    Hal yang harus diperhatikan dalam mebuat leaflets
• Tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai
• Tuliskan apa tujuannya
• Tentukan isi singkat hal-hal yang mau ditulis dalam leaflets
• Kumpulkan tentang subyek yang akan disampaikan
• Buat garis-garis besar cara penyajian pesan, termasuk didalamnya bagaimana bentuk     tulisan gambar serta tata letaknya
• Buatkan konsepnya
• Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok sasaran yang hamper sama dengan kelompok sasaran
• Perbaiki konsep dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi

b.      Penggunaan leaflets
• Untuk mengingat kembali tentang hal-hal yang telah diajarkan atau dikomunikasikan
• Diberikan sewaktu kampanye untuk memperkuat ide yang telah disampaikan
   Untuk memperkenalkan ide-ide baru kepada orang banyak.

 c. Keuntungan leaflets
• Dapat disimpan lama
• Sebagai refensi
• Jangkauan dapat jauh
• Membantu media lain
• Isi dapat dicetak kembali dan dapat sebagai bahan diskusi

3 flip chart
Ialah media penyampaian pesan atau informasi-informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya dalam bentuk buku dimana tiap lembar (halaman) berisi gambar peragaan dan dibaliknya berisi kalimat sebagai pesan atau informasi berkaitan dengan gambar tersebut.

     D. Gambar Optik
1. Photo
Sebagai bahan untuk alat peraga, photo digunakan dalam bentuk :
-       Album:
merupakan foto-foto yang isinya berurutan, menggambarkan suatu cerita, kegiatan dan lain-lain. Dikumpulkan dalam sebuah album. Album ini bisa dibawa dan ditunjukan kepada masyarakat sesuai dengan topik yang sedang di diskusikan. Misalnya album photo yang berisi kegiatan-kegiatan suatu desa untuk merubah kebiasaan BABnya menjadi di jamban dengan sampai mendapat pengakuan resmi dari Bupati.
-          Dokumentasi lepasan:
 photo-photo yang berdiri sendiri dan tidak disimpan dalam bentuk album. Menggambarkan satu pokok persoalan atau titik perhatian. Photo ini digunakan biasanya untuk bahan brosur, leaflet, dll.

2. Slide
Slide pada umumnya digunakan untuk sasaran kelompok. Penggunaan slide cukup effektif, karena gambar atau setiap materi dapat dilihat berkali-kali, dibahas lebih
mendalam. Slide sangat menarik terutama bagi kelompok anak sekolah, karena alat ini
lebih “trnedi” disbanding dengan gambar, leaflet, dll.

3.Film
Film meruapakan media yang bersifat menghibur, tapi dapat disisipi dengan pesan-pesan yang bersifat edukatif. Sasaran media ini adalah kelompok besar, dan kolosal.
-            Tempat memasang alat peraga pesan kesehatan:
a.       Di dalam keluarga antara lain dalam kesempatan kunjungan rumah, waktu menolong persalinan,, merawat bayi, atau menolong orang sakit dll.
b.      Di masyarakat, misalnya seperti pada waktu perayaan hari – hari besar, arisan, pengajaran, dll. Serta dipasang juga di tempat – tempat umum yang strategis.
c.       Di instansi-instansi, antara lain puskesmas, rumah sakit, kantor-kantor, sekolah-sekolah dll.

2.6 Tahap Pembuatan Desain Pesan Kesehatan
a.Tahap persiapan
1. Analisa daerah :
 pesan harus sesuai dengan masalah dan keadaan di daerah tersebut maka perlu penjajagan dan pengenalan daerah yang bersangkutan. bila daerah luas cukup diteliti di daerah yang kondisinya dan situasinya serupa dengan daerah yang pesan tadi akan disampaikan.
 2. Tenaga :
        siapa yang akan melakukan penjajagan, sebaiknya tenaga kesehatan sendiri. tenaga ini perlu dilatih praktis,seperti:
-          cara wawancara
-          cara menemukan masalah
-     cara menangani masalah
3. Cara pelaksanaan
4. Pendekatan kepada kader/pemuka masyarakat.
b. Tahap penjajagan dan pengenalan masyarakat
1.pertemuan desa/dukuh
2.kunjungan rumah
3.dialog dengan pemuka masyarakat
c. Tahap pengembangan dan rancangan pesan
Disusun berdasarkan data yang diperoleh dalam tahap penjajagan dan pengenalan masyarakat. dengan cara ini didapat pesan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat sasaran.

d.   Tahap uji coba (pre testing) rancangan pesan
diuji coba pada sejumlah keluarga :
-                  apakah mereka mengerti pesan yang disampaikan.
-                 apakah mereka menanggapi pesan tersebut (artinya apakah     mereka mengartikan pesan seperti yang kita maksudkan)
-                  apakah mereka bisa menerima pesan tersebut.
-                 apakah penuangan dan penampilan pesan kedalam media   yang dipilih sudah sesuai.

e. Tahap produksi dan penyebaran pesan
setelah diuji coba dan hasilnya baik maka pesan tersebut diproduksi dan disebar luaskan kepada sasaran. Prioritasnya, para kader dilatih untuk bisa menggunakan pesan tersebut untuk penyuluhan

f. Tahap penilaian
merupakan penilaian secara menyeluruh terhadap pengaruh (impact) dari pesan-pesan yang telah dibuat dan disebar luaskan.
-          Evaluasi keluaran (output) atau produksi
-          Evaluasi akibat (effect)
-          Evaluasi Dampak (impact)
dari hasil penilaian tadi dapat diketahui pesan tersebut apakah pesan sudah tepat atau perlu revisi lagi. penilaian adalah penting agar pesan selalu sesuai dengan perkembangan kondisi sasaran.
     Kegunaan desain media pesan kesehatan:
Alat peraga digunakan secara kombinasi, misalnya menggunakan papan tulis dengan photo dan sebagainya. Tetapi dalam menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang harus diperhatikan, yaitu :
-           Alat peraga harus mudah dimengerti oleh masyarakat sasaran
-          Ide atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran
Alat peraga yang digunakan secara baik memberikan keuntungan-keuntungan :
-          Dapat menghindari salah pengertian/pemahaman atau salah tafsir.
-           Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan dapat lebih mudah ditangkap.
-          Apa yang diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang mengesankan.
-           Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
-           Dapat memberi dorongan yang kuat untuk melakukan apa yang dianjurkan.


 BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pesan Kesehatan: Proses penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media tertentu kepada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh secara fisik, mental (rohani), dan sosial.
            Kerjasama lembaga kesehatan dan elemen masyarakat sangat mempengaruhi ketercapaian penyampaian informasi terkait pesan kesehatan. Pesan kesehatan hendaknya memenuhi unsur unsur komunikasi yang efektif, hal tersebut bertujuan agar pesan kesehatan dapat diterima oleh masyarakat dengan baik. Untuk mencapai keberhasilan tersebut tidak lepas dari sebuah peran media, baik media massa maupun media cetak, seperti leaflets, flip chart, poster dll.

3.2  Saran
Makalah ini membahas tentang desain pesan kesehatan yang efektif, yang sangat penting untuk memberikan sebuah informasi atau pesan kesehatan terhadap masyarakat. Setelah membaca makalah ini diharapkan masyarakat mapu menerapkan  suatu perilaku kesehatan sesuai dengan apa yang telah disampaikan di dalam pesan kesehatan tersebut.

LAMPIRAN I
Gambar 1, 2, 3 : adalah contoh Poster pesan Kesehatan yaitu Flu burung, larangan merokok dan demam Berdarah

LAMPIRAN II
Gambar 4,5 : adalah contoh Leaflet pesan Kesehatan yaitu : KB (Keluarga Berencana) dan Penyakit TBC (Tuberkulosis)  
 
Gambar 6 : adalah contoh flip chart pesan Kesehatan yaitu ; Pososi Ibu Menyusui  
 
 
DAFTAR PUSTAKA

Fitriani, S. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta. Graha Ilmu.
Notoatmojo, Soekidjo. 2005, Promosi Kesehatan Teori dan Aplikasi, Jakarta, Rineka Cipta