BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Dalam suatu penyampaian informasi (penggunaan
media), Perlu diketahui bahwa keterbacaan hasil cetakan memang sangat
ditentukan oleh macam, bentuk, ukuran huruf, jenis huruf. Begitu pula panjang
baris, spasi diantara baris, jarak huruf, penggunanaan huruf kapital, serta
kontras warna antara huruf dan latar belakang sangatlah mempengaruhi
keterbacaan teks. Hal lain yang penting tetapi tidak termasuk dalam masalah
tipograpi tetapi turut pula berperan dalam pengukuran keterbacaan teks yaitu
masalah umur, pendidikan, dan kesehatan mata pembaca.
Dari berbagai permasalahan di atas
maka penulis membuat makalah yang bertemakan desain pesan kesehatan yang
efektif, agar pesan - pesan kesehatan dapat diterima oleh masyarakat dan dapat
merubah perilaku yang kurang sehat menjadi sehat.
1.2 Rumusan Masalah
1.Definisi dari pesan kesehatan, dan faktor – faktor apa
saja yang berpengaruh dalam desain komunikasi kesehatan.
2.Apa saja himbauan – himbauan yang ada dalam pesan
kesehatan
3.Media apa saja yang digunakan untuk desain pesan
kesehatan
4.Bagaimana
tahap – tahap pembuatan desain pesan kesehatan yang efektif
5.Apa tujuan dari pembuatan media desain pesan kesehatan
1.3 Tujuan
1. Untuk memahami pesan kesehatan dan faktor –
faktor yang berpengaruh dalam pesan kesehatan
2. Untuk mengetahui himbauan – himbauan apa saja
yang terkandung dalam pesan kesehatan
3. Untuk mengetahui jenis media yang digunakan
dalam pesan kesehatan
4. Untuk mengetahui tahap – tahap pembuatan
desain pesan kesehatn yang efektif
5. Untuk mengetahui tujuan pembuatan desain
pesan kesehatan
BAB
II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Pesan Kesehatan
Pesan adalah
terjemahan dari tujuan komunikasi ke dalam ungkapan atau kata yang sesuai untuk
sasaran.
Pesan Kesehatan: Proses penyampaian
pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media tertentu kepada
komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya
kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh
secara fisik, mental (rohani), dan sosial.
Faktor-faktor penunjang komunikasi yang efektif
Komponen pesan
:
•
Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian
rupa agar menarik perhatian
komunikan.
•
Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju
kepada pengalaman yang sama antara komunikator dan komunikan, sehingga
sama-sama mengerti.
•
Pesan harus mampu membangkitkan kebutuhan
pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan
tersebut.
•
Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk
memperoleh kebutuhan tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikan
berada pada saat ia digerakan untuk memberikan tanggapan yang dikehendaki
Pesan dalam suatu media harus efektif dan
kreatif, untuk itu pesan harus memenuhi hal-hal sebagai berikut:
a. Command attention
Kembangkan suatu idea tau pesan pokok yang merefleksikan strategi desain
suatu pesan. Bila terlalu banyak ide, hal tersebut akan membingungkan
khayalayak sasaran dan mereka akan mudah melupakan pesan tersebut.
b. Clarify the massage
Pesan haruslah mudah, sederhana dan jelas. Pesan yang effektif harus
memberikan informasi yang relevan dan baru bagi khalayak sasaran. Kalau pesan
dalam media diremehkan oleh sasaran, secara otomatis pesan tersebut gagal.
c. Create trust
Pesan harus dapat dipercaya, tidak bohong, dan terjangkau. Katakanlah
pada masyarakat bahwa cuci tangan pakai sabun dapat mencegah penyakit diare,
dan untuk itu harus dibarengai bahwa harga sabun terjangkau dan mudah didapat
didekat tempat tinggalnya.
d. Communicate a benefit
Hasil pesan diharapkan akan memberikan keuntungan. Khalayak sasaran
termotivasi membuat jamban misalnya, karena mereka akan memperoleh keuntungan dimana anaknya tidak akan terkena penyakit
diare.
e. Consistency
Pesan harus konsisten, artinya bahwa sampaikan satu pesan utama di media
apapaun secara berulang, misal di poster, stiker, dll, tetapi maknanya akan
tetap sama.
f. Cater to the heart and head
Pesan dalam suatu media harus bisa menyentuh akal dan rasa. Komunikasi
yang effektif tidak hanya sekedar memberi alasan teknis semata, tetapi juga
harus menyentuh nilai-nilai emosi dan membangkitkan kebutuhan nyata.
g. Call to action
Pesan dalam suatu media harus dapat mendorong khlayak sasaran untuk
bertindak sesuatu. “Ayo, buang air besar di jamban agar anak tetap sehat”
adalah contoh ungkapan yang memotivasi kearah suatu tindakan.
2.2
Tujuan Pesan Kesehatan
Tujuan utama:
a. Meningkatkan pengetahuan atau sikap
masyarakat
b. Meningkatkan persepsi dan perilaku masyarakat
c. Meningkatkan status kesehatan masyarakat.
Selain itu ada
bebedrapa tujuan lain, diantaranya adalah:
a.
Tujuan
program
Merupakan pernyataan tentang apa yang akan dicapai
dalam periode waktu tertentu yang berhubungan dengan status kesehatan.
b. Tujuan pendidikan
Merupakan deskripsi perilaku yang akan
dicapai dapat mengatasi masalah kesehatan yang ada.
c.
Tujuan
perilaku
Merupakan pendidikan atau pembelajaran yang harus tercapai (perilaku
yang diinginkan). Oleh sebab itu, tujuan perilaku berhubungan dengan
pengetahuan dan sikap.
2.3
Sasaran Pesan Kesehatan
Sasaran
pesan kesehatan ada 3 kelompok,
yaitu pesan
kesehatan individual dengan sasaran individu, pesan kesehatan kelompok dengan sasaran
kelompok dan pesan
kesehatan masyarakat dengan sasaran masyarakat.
Tempat
penyampaian
pesan kesehatan
dapat dilakukan di mana saja, seperti: institusi pelayanan antara lain
puskesmas, rumah bersalin, klinik dan sekolah serta dimasyarakat berupa
keluarga masyarakat binaan. Hasil yang diharapkan dalam penyampaian pesan kesehatan masyarakat
adalah terjadinya perubahan sikap dan perilaku individu, keluarga, dan
masyarakat untuk dapat menanamkan prinsip-prinsip hidup sehat dalam kehidupan
sehari-hari demi mencapai derajat kesehatan yang optimal (Effendy, 1995).
2.4
Jenis-Jenis Himbauan dalam Pesan Kesehatan
Dalam media promosi, pesan dimaksudkan untuk
mempengaruhi orang lain, atau pesan itu untuk Menghimbau sasaran agar mereka
menerima dan melaksanakan gagasan kita.
a. Himbauan Rasional
Hal ini didasarkan pada anggapan bahwa
manusia pada dasarnya makhluk rasional. Contoh pesan:
“Datanglah ke posyandu untuk imunisasi anak Anda. Imunisasi melindungi
anak dari penyakit berbahaya” para ibu mengerti pesan itu, namun kadang tidak
bertindak karena keraguan.
b. Himbauan Emosional
Kebanyakan perilaku manusia, terutama kaum
ibu, lenih didasarkan pada emosi daripada hasil pemikiran rasional. Bebarapa
hal menunjukan bahwa pesan dengan menggunakan imbauan emosional sering lebih
berhasil disbanding dengan imbauan dengan bahasa rasional. Contoh:
“Diare merupakan penyakit berbahaya, penyebab kematian bayi. Cegahlah
dengan stop BAB Sembarangan” Kombinasikan dalam poster hubungan gagasan dengan
unsur visual dan nonverbal, misal dengan gambar anak balita sakit, kemudian
tertera pesan “Lindungi anak Anda”:
c. Himbauan Ketakutan
Penggunaan himbauan dengan pesan yang
menimbulkan ketakutan harus digunakan secara berhati-hati. Ada sebagian orang
yang mempunyai kepribadian kuat justru tidak takut dengan himbauan semacam ini,
tetapi sebaliknya kelompok orang yang memiliki tingkat kecemasan tinggi, pesan
semacam ini akan lebih effektif.
d. Himbauan Ganjaran
Pesan dengan himbauan ganjaran dimaksudkan
menjanjikan sesuatu yang diperlukan dan diinginkan oleh si penerima pesan.
Teknik semacam ini dirasa cukup masuk akal, karena pada kenyataanya orang akan
lebih banyak mengubah perilakunya bila akan memperoleh imbalan (terutama
materi) yang cukup.
e. Himbauan Motivasional
Pesan ini dengan menggunakan bahasa himbauan
motivasi yang menyentuh kondisi internal diri dari penerima pesan. Manusia
dapat digerakan lewat dorongan kebutuhan biologis seperti lapar, haus, keselamatan,
tetapi juga lewat dorongan psikologis seprti kasih sayang, keagamaan, prestasi,
dll
2.5 Jenis Media/Alat Peraga Pesan Kesehatan
Media atau alat peraga dalam pesan kesehatan
dapat diartikan sebagai alat bantu untuk menyampaikan pesan kesehatan yang
dapat dilihat, didengar, diraba, dirasa atau dicium, untuk memperlancar
komunikasi dan penyebar-luasan informasi.
Alat peraga ini disusun berdasarkan prinsip
bahwa pengetahuan yang ada pada setiap manusia itu diterima atau ditangkap
melalui panca indera. Semakin banyak panca indera yang digunakan untuk menerima
sesuatu maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengertian/pengajaran.
Dengan kata lain, alat peraga ini dimaksudkan untuk mengarahkan indera sebanyak
mungkin kepada suatu objek sehingga mempermudah persepsi.
Seseorang/masyarakat dapat memperoleh
pengalaman / pengetahuan melalui berbagai macam alat bantu. Tetapi masing –
masing alat bantu mempunyai intensitas yang berbeda – beda dalam membantu
persepsi seseorang. Dalam penyampaian pesan kesehatan masyarakat berperan
sebagai konsumer juga dapat dilibatkan dalam pembuatan alat peraga. Untuk ini
petugas kesehatan berperan untuk membimbing dan membina, bukan hanya dalam hal
kesehatan mereka sendiri tetapi juga memotivasi mereka sehingga meneruskan
informasi kesehatan kepada anggota masyarakat yang lain.
Alat peraga akan membantu dalam melakukan
penyampaian pesan, agar pesan – pesan kesehatn dapat disampaikan lebih jelas
dan masyarakat sasaran dapat menerima pesan tersebut dangan jelas. Dengan alat
peraga, orang dapat lebih mengerti fakta kesehatan yang dianggap rumit sehingga
mereka dapat menghargai betapa bernilainya kesehatan itu bagi kehidupan.
A. Faedah Alat Peraga
a. menimbulkan minat pada sasaran
b. membantu mengatasi hambatan bahasa
c. mencapai sasaran yang lebih banyak
d. merangsang sasaran untuk melaksanakan pesan – pesan kesehatan
e. membantu sasaran untuk belajar lebih banyak dan cepat
f. merangsang sasaran untuk meneruskan pesan
– pesan yang diterima kepada
orang lain
g. mempermudah penerimaan informasi oleh
sasaran:seperti diuraikan di atas bahwa pengetahuan yang ada pada seseorang
diterima melalui indera. Menurut penelitian para ahli indera, yang paling
banyak menyalurkan pengetahuan ke dalam otak adalah mata. Kurang lebih 75%
sampai 87% dari pengetahuan manusia diperoleh/ disalurkan melalui mata.
Sedangkan 23% sampai 25% lainnya tersalur melalui indera lain. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa alat – alat visual lebih mempermudah cara penyampaian dan
penerimaan informasi.
h. Mendorong keinginan orang untuk mengetahui
kemudian lebih mendalami dan akhirnya memberikan pengertian yang lebih baik.
Orang yang melihat sesuatu yang memang diperlukan akan menimbulkan
perhatiannya. Dan apa yang dilihat dengan penuh perhatian akan memberikan
pengertian baru baginya yang merupakan pendorong untuk melakukan hal yang baru
tersebut.
i. membantu menegakkan pengertian yang
diperoleh. Di dalam menerima sesuatu yang baru, manusia mempunyai kecenderungan
untuk melupakan /lupa.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka alat bantu
tersebut akan membantu menegakkan pengetahuan yang telah diterima oleh manusia
sehingga apa yang diterima akan lebih lama tinggal/ disimpan dalam ingatan.
B.
Jenis / Macam Media pesan kesehatan:
Alat-alat peraga dapat dibagi dalam 4 kelompok besar :
A.Benda asli,( yaitu benda yang sesungguhnya baik hidup maupun mati).
Merupakan alat peraga yang paling baik karena
mudah serta cepat dikenal, mempunyai bentuk serta ukuran yang tepat. Tetapi
alat peraga ini kelemahannya tidak selalu mudah dibawa ke mana-mana sebagai
alat bantu mengajar.
Yang termasuk dalam macam alat peraga ini
antara lain :
-
Benda
sesungguhnya, misalnya tinja di kebun, lalat di atas tinja, dsb
-
Spesimen,
yaitu benda sesungguhnya yang telah diawetkan seperti cacing dalam botol
pengawet, dll
-
Sample
yaitu contoh benda sesungguhnya untuk diperdagangkan seperti oralit, dll
B. Benda
tiruan.
Benda tiruan bisa digunakan sebagai media
atau alat peraga dalam promosi kesehatan. Hal ini dikarenakan menggunakan benda
asli tidak memungkinkan, misal ukuran benda asli yang terlalu besar, terlalu
berat, dll. Benda tiruan dapat dibuat dari bermacam-macam bahan seperti tanah,
kayu, semen, plastik dan lain-lain.
C. Gambar/Media
grafis
1. Poster
Adalah sehelai kertas atau papan yang
berisikan gambar-gambar dengan sedikit kata-kata. Kata-kata dalam poster harus
jelas artinya, tepat pesannya dan dapat dengan mudah dibaca pada jarak kurang
lebih 6 meter. Poster biasanya ditempelkan pada suatu tempat yang mudah dilihat
dan banyak dilalui orang misalnya di dinding balai desa, pinggir jalan, papan
pengumuman, dan lainlain.
Gambar dalam poster dapat berupa lukisan,
ilustrasi, kartun, gambar atau photo. Poster terutama dibuat untuk mempengaruhi
orang banyak, memberikan pesan singkat. Karena itu cara pembuatannya harus
menarik, sederhana dan hanya berisikan satu ide atau satu kenyataan saja.
Poster yang baik adalah poster yang mempunyai daya tinggal lama dalam ingatan
orang yang melihatnya serta dapat mendorong untuk bertindak.
a. Syarat-syarat yang
perlu diperhatikan dalam membuat poster:
-
Dibuat
dalam tata letak yang menarik, misal besarnya huruf, gambar warna yang
,mencolok
-
Dapat
dibaca (eye cacher) orang yang lewat
-
Kata-kata tidak lebih dari 7 kata
-
Menggunakan
kata yang provokatif, sehingga menarik perhatian
-
Dapat
dibaca dari jarak 6 meter
-
Harus
dapat menggugah emosi, misal dengan menggunakan factoriri, bangga, dll
-
Ukuran
yang besar (50X70) cm, kecil (35X50) cm
b .Tempat pemasangan poster
-
Poster
biasanya dipasang ditempat-tempat umum dimana ornag sering berkumpul, seperti
pemberhentian bus, dekat pasar, dekat toko/warung,
-
Persimpangan
jalan desa, kantor kelurahan, balai desa, posyandu, dll
c. Kegunaan poster
-
Memberikan
peringatan, misalnya tentang peringatan untuk selalu mencuci tangan dengan
sabun setelah berak dan sebelum makan
-
Memberikan
informasi, misalnya tentang pengolahan air di rumah tangga
-
Memberikan
anjuran, misalnya pentingnya mencuci makanan mentah dan buah-buahan dengan air
bersih sebelum di makan
-
Mengingatkan
kembali, misalnya cara mencuci tangan yang benar
-
Memberikan
informasi tentang dampak, misalnya informasi tentang dampak dari BAB di jamban
d. Keuntungan poster
-
Mudah
dibuat
-
Singkat
waktu dalam pembuatanya
-
Murah
-
Dapat
menggapai orang banyak
-
Mudah
menggugah orang banyak untuk berpartisipasi
-
Bisa
dibawa kemana-mana
-
Banyak
variasi
e. Cara membuat
poster
-
Pilih
subyek yang akan dijadikan topic, missal kesehatan lingkungan, sanitai,
PHBS,dll
-
Pilih
satu pesan kesehatan yang terkait, misal keluarga yang menggunakan jamban untuk
BAB
-
Gambarkan
pesan tersebut dalam gambar, buat sket
-
Pesan
dibuat menyolok, singkat, cukup besar, dan dapat dilihat pada jarak 6 meter.
Contoh pesan misalnya : Stop buang air besar sembarangan
-
Buat
dalam warna yang kontras sehingga jelas terbaca. Kombinasi warna yang tidak
bertabrakanadalah : biru tua-merah; hitam-kuning; merah-kuning; biru tua- biru
muda.
-
Hindarkan
embel-embel yang tidak perlu
-
Gambar
dapat sederhana
-
Perhatikan
jarak huruf, bentuk dan ukuran
-
Test/uji
poster pada teman, apa poster bisa mencapai maksudnya atau tidak.
f. Hal yang perlu diperhatikan dalam mendisain poster:
Poster secara umum terdiri atas beberapa
bagian, yaitu: (i) Head line (judul), (ii) Subhead line (sub judul), (iii) Body
copy/copy writing dan (iv) Logo dan indentitas.
-
Head
line, harus dapat dibaca jelas dari jarak 6 meter, mudah dimengerti, mudah
diingat dan mudah.
-
Body
copy harus menjelaskan head line, melengkapi head line dan menerangkan secara
singkat.
-
Dalam
membuat poster juga perlu adanya Illustrasi. Illustrasi ini harus atraktif
berhubungan dengan warna, bentuk, format dan jenis gambar. Illustrasi harus
berhubungan erat dengan head line, dan terpadu dengan penampilan secara
keseluruhan.
-
Warna
merupakan salah satu unsur grafis. Pengertian warna bisa meliputi warna
simbolik atau rasa kejiwaan. Warna dapat dibagi menjadi 3 kelompok menurut
jenisnya:
•
Warna
primer : merah, kuning, biru
•
Warna
sekunder : hijau, kuning lembayung
•
Warna
tersier : cokla kemerahan, coklat kekuningan, coklat kebiruan
Warna sebagai symbol mempunyai arti tersendiri :
• Merah : berani
Merangsang vitalitas, mempertajam penglihatan,
pendengaran, perasaan, menambah energi. Warna ini dapat menghangatkan tubuh,
memperlancar peredaran darah, mengobati lumpuh, membersihkan tubuh dari
lendir-lendir yang menumpuk. Warna ini harus dikurangi untuk orang yang
emosional, terlalu aktif, karena bisa overaktif.
• Putih : suci
Melambangkan
sebuah kesucian atau bersih.
• Kuning : kebesaran
Kuning emas meredakan perasaan
depresi, stres, merangsang selera makan dan mengadakan pengasimilasian makanan
itu sendiri di dalam tubuh, merangsang bekerjanya jantung dan peredaran darah,
menolong fungsi hati dan empedu, merangsang penglihatan dan pendengaran. Dapat
pula mengobati borok perut, mengenakkan perut serta membuang atau membereskan
pengapuran dari dalam tubuh.
• Hitam : abadi
Menimbulkan penyakit dan
mempercepat ketuaan .
• Hijau : harapan
Menenangkan susunan syaraf. Memiliki
unsur pembersih tubuh, melancarkan darah yang cenderung membeku, merangsang
kelenjar pituitary agar dapat bagus mengendalikan kelenjar yang lain
• Merah muda : cemburu
Membuat
prasangka cemburu/iri terhadap orang lain.
2. Leaflet
Leaflet adalah selembaran kertas yang berisi
tulisan dengan kalimat-kalimat yang singkat, padat,mudah dimengerti dan
gambar-gambar yang sederhana. Ada beberapa yang disajikan secara berlipat.
Leaflet digunakan untuk memberikan keterangan singkat tentang suatu masalah,
misalnya deskripsi pengolahan air di tingkat rumah tangga, deskripsi tentang
diare dan penecegahannya, dan lainlain. Leaflet dapat diberikan atau disebarkan
pada saat pertemuan-pertemuan dilakukan seperti pertemuan Posyandu, kunjungan
rumah, dan lain-lain. Leaflet dapat dibuat sendiri dengan perbanyakan sederhana
seperti di photo copy.
a. Hal yang harus
diperhatikan dalam mebuat leaflets
• Tentukan kelompok sasaran yang ingin dicapai
• Tuliskan apa tujuannya
• Tentukan isi singkat hal-hal yang mau ditulis dalam leaflets
• Kumpulkan tentang subyek yang akan disampaikan
• Buat garis-garis besar cara penyajian
pesan, termasuk didalamnya bagaimana bentuk
tulisan gambar serta tata letaknya
• Buatkan konsepnya
• Konsep dites terlebih dahulu pada kelompok
sasaran yang hamper sama dengan kelompok sasaran
• Perbaiki konsep dan buat ilustrasi yang sesuai dengan isi
b. Penggunaan
leaflets
• Untuk mengingat kembali tentang hal-hal
yang telah diajarkan atau dikomunikasikan
• Diberikan sewaktu kampanye untuk memperkuat
ide yang telah disampaikan
• Untuk memperkenalkan ide-ide baru kepada orang
banyak.
c. Keuntungan leaflets
• Dapat disimpan lama
• Sebagai refensi
• Jangkauan dapat jauh
• Membantu media lain
• Isi dapat dicetak kembali dan dapat sebagai
bahan diskusi
3 flip chart
Ialah media penyampaian pesan atau
informasi-informasi kesehatan dalam bentuk lembar balik. Biasanya dalam bentuk
buku dimana tiap lembar (halaman) berisi gambar peragaan dan dibaliknya berisi
kalimat sebagai pesan atau informasi berkaitan dengan gambar tersebut.
D. Gambar Optik
1. Photo
Sebagai bahan untuk alat peraga, photo digunakan dalam bentuk :
-
Album:
merupakan foto-foto yang isinya berurutan,
menggambarkan suatu cerita, kegiatan dan lain-lain. Dikumpulkan dalam sebuah
album. Album ini bisa dibawa dan ditunjukan kepada masyarakat sesuai dengan
topik yang sedang di diskusikan. Misalnya album photo yang berisi
kegiatan-kegiatan suatu desa untuk merubah kebiasaan BABnya menjadi di jamban
dengan sampai mendapat pengakuan resmi dari Bupati.
-
Dokumentasi
lepasan:
photo-photo yang berdiri sendiri dan tidak
disimpan dalam bentuk album. Menggambarkan satu pokok persoalan atau titik
perhatian. Photo ini digunakan biasanya untuk bahan brosur, leaflet, dll.
2. Slide
Slide pada umumnya digunakan untuk sasaran
kelompok. Penggunaan slide cukup effektif, karena gambar atau setiap materi
dapat dilihat berkali-kali, dibahas lebih
mendalam. Slide sangat menarik terutama bagi
kelompok anak sekolah, karena alat ini
lebih “trnedi” disbanding dengan gambar, leaflet, dll.
3.Film
Film meruapakan media yang bersifat
menghibur, tapi dapat disisipi dengan pesan-pesan yang bersifat edukatif.
Sasaran media ini adalah kelompok besar, dan kolosal.
-
Tempat
memasang alat peraga pesan kesehatan:
a.
Di
dalam keluarga antara lain dalam kesempatan kunjungan rumah, waktu menolong
persalinan,, merawat bayi, atau menolong orang sakit dll.
b.
Di
masyarakat, misalnya seperti pada waktu perayaan hari – hari besar, arisan,
pengajaran, dll. Serta dipasang juga di tempat – tempat umum yang strategis.
c.
Di
instansi-instansi, antara lain puskesmas, rumah sakit, kantor-kantor,
sekolah-sekolah dll.
2.6 Tahap Pembuatan Desain Pesan Kesehatan
a.Tahap persiapan
1. Analisa daerah :
pesan
harus sesuai dengan masalah dan keadaan di daerah tersebut maka perlu
penjajagan dan pengenalan daerah yang bersangkutan. bila daerah luas cukup
diteliti di daerah yang kondisinya dan situasinya serupa dengan daerah yang
pesan tadi akan disampaikan.
2. Tenaga :
siapa yang akan melakukan
penjajagan, sebaiknya tenaga kesehatan sendiri. tenaga ini perlu dilatih
praktis,seperti:
-
cara
wawancara
-
cara
menemukan masalah
- cara menangani masalah
3. Cara pelaksanaan
4. Pendekatan kepada kader/pemuka masyarakat.
b. Tahap penjajagan dan pengenalan masyarakat
1.pertemuan desa/dukuh
2.kunjungan rumah
3.dialog dengan pemuka masyarakat
c. Tahap pengembangan dan rancangan pesan
Disusun berdasarkan data yang diperoleh dalam
tahap penjajagan dan pengenalan masyarakat. dengan cara ini didapat pesan yang
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi masyarakat sasaran.
d.
Tahap
uji coba (pre testing) rancangan pesan
diuji coba pada sejumlah keluarga :
-
apakah
mereka mengerti pesan yang disampaikan.
-
apakah
mereka menanggapi pesan tersebut (artinya apakah mereka mengartikan pesan seperti yang kita
maksudkan)
-
apakah
mereka bisa menerima pesan tersebut.
-
apakah
penuangan dan penampilan pesan kedalam media
yang dipilih sudah sesuai.
e. Tahap produksi dan penyebaran pesan
setelah diuji coba dan hasilnya baik maka
pesan tersebut diproduksi dan disebar luaskan kepada sasaran. Prioritasnya,
para kader dilatih untuk bisa menggunakan pesan tersebut untuk penyuluhan
f. Tahap penilaian
merupakan penilaian secara menyeluruh
terhadap pengaruh (impact) dari pesan-pesan yang telah dibuat dan disebar
luaskan.
-
Evaluasi
keluaran (output) atau produksi
-
Evaluasi
akibat (effect)
-
Evaluasi
Dampak (impact)
dari hasil penilaian tadi dapat diketahui pesan
tersebut apakah pesan sudah tepat atau perlu revisi lagi. penilaian adalah
penting agar pesan selalu sesuai dengan perkembangan kondisi sasaran.
Kegunaan desain media pesan kesehatan:
Alat peraga digunakan secara kombinasi,
misalnya menggunakan papan tulis dengan photo dan sebagainya. Tetapi dalam
menggunakan alat peraga, baik secara kombinasi maupun tunggal, ada dua hal yang
harus diperhatikan, yaitu :
-
Alat peraga harus mudah dimengerti oleh
masyarakat sasaran
-
Ide
atau gagasan yang terkandung di dalamnya harus dapat diterima oleh sasaran
Alat peraga yang digunakan secara baik
memberikan keuntungan-keuntungan :
-
Dapat
menghindari salah pengertian/pemahaman atau salah tafsir.
-
Dapat memperjelas apa yang diterangkan dan
dapat lebih mudah ditangkap.
-
Apa yang
diterangkan akan lebih lama diingat, terutama hal-hal yang mengesankan.
-
Dapat menarik serta memusatkan perhatian.
-
Dapat memberi dorongan yang kuat untuk
melakukan apa yang dianjurkan.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pesan Kesehatan: Proses
penyampaian pesan kesehatan oleh komunikator melalui saluran/media tertentu
kepada komunikan dengan tujuan untuk mendorong perilaku manusia tercapainya
kesejahteraan sebagai kekuatan yang mengarah kepada keadaan (status) sehat utuh
secara fisik, mental (rohani), dan sosial.
Kerjasama lembaga kesehatan dan
elemen masyarakat sangat mempengaruhi ketercapaian penyampaian informasi
terkait pesan kesehatan. Pesan kesehatan hendaknya memenuhi unsur unsur
komunikasi yang efektif, hal tersebut bertujuan agar pesan kesehatan dapat
diterima oleh masyarakat dengan baik. Untuk mencapai keberhasilan tersebut
tidak lepas dari sebuah peran media, baik media massa maupun media cetak,
seperti leaflets, flip chart, poster dll.
3.2 Saran
Makalah ini
membahas tentang desain pesan kesehatan yang efektif, yang sangat penting untuk
memberikan sebuah informasi atau pesan kesehatan terhadap masyarakat. Setelah
membaca makalah ini diharapkan masyarakat mapu menerapkan suatu perilaku kesehatan sesuai dengan apa
yang telah disampaikan di dalam pesan kesehatan tersebut.
LAMPIRAN I
Gambar 1, 2,
3 : adalah contoh Poster pesan Kesehatan yaitu Flu burung, larangan merokok
dan demam Berdarah
|
LAMPIRAN II
Gambar 4,5 :
adalah contoh Leaflet pesan Kesehatan yaitu : KB (Keluarga Berencana) dan
Penyakit TBC (Tuberkulosis)
|
Gambar 6 :
adalah contoh flip chart pesan
Kesehatan yaitu ; Pososi Ibu Menyusui
DAFTAR PUSTAKA
Fitriani, S. 2011. Promosi Kesehatan. Yogyakarta. Graha
Ilmu.
Notoatmojo, Soekidjo.
2005, Promosi Kesehatan Teori dan
Aplikasi, Jakarta, Rineka Cipta